Banyak orang bilang pohon kelapa sawit tidak bisa menjaga tanah dan kurang baik menyerap air. Namun kenyataannya tidak sesederhana itu, karena setiap jenis pohon punya struktur akar dan kemampuan penyerapan yang berbeda. Kamu perlu tahu perbedaannya supaya lebih paham mana pohon yang benar-benar kuat melindungi tanah dari longsor.
Perbedaan Sistem Akar

Pohon kelapa sawit memakai akar serabut yang menyebar ke samping dan menembus tanah pada kedalaman sedang. Akar ini tumbuh dalam jumlah banyak dan mengisi area sekitar pohon, sehingga membuat tanah di permukaan tetap terikat. Namun, pohon hutan seperti mahoni, jati, atau beringin memakai akar tunggang yang menembus jauh ke tanah. Akar utama yang besar memberi daya cengkeram yang jauh lebih kuat.
Karena akar tunggang menembus hingga lapisan dalam, pohon hutan bisa menyerap air dari berbagai kedalaman. Sebaliknya, akar serabut sawit hanya bekerja optimal di lapisan tanah atas. Perbedaan struktur akar inilah yang kemudian memengaruhi kemampuan pohon dalam menyerap air dan menjaga kestabilan tanah.
Kekuatan Menyerap Air

Kelapa sawit tetap menyerap air, tetapi pohon hutan menyerap air lebih efektif. Akar tunggang mengalirkan air dari lapisan dalam ke seluruh bagian pohon, sehingga tanah tetap seimbang kelembapannya. Sementara akar serabut sawit bekerja pada area dangkal dan tidak menjangkau sumber air yang lebih dalam.
Kemampuan menyerap air yang terbatas membuat air lebih sering tertahan di permukaan tanah pada lahan sawit. Kondisi ini meningkatkan risiko erosi jika hujan turun dengan intensitas tinggi. Pohon hutan justru membantu menarik air ke bawah, sehingga genangan air berkurang dan tanah tetap padat.
Peran Pohon dalam Mencegah Longsor
Tanah yang berada di lereng atau dataran miring membutuhkan akar yang kuat dan panjang supaya tidak mudah bergerak. Pohon hutan memiliki akar tunggang yang mencengkeram hingga lapisan tanah keras, sehingga mampu menahan tekanan air dari bawah. Pohon ini juga membantu memperkuat struktur tanah dan menahan gerakan tanah saat curah hujan tinggi.
Kelapa sawit tidak bekerja sekuat itu. Akar serabut hanya menahan permukaan tanah dan tidak mengikat lapisan bawah. Karena itu, lahan sawit yang berada di daerah miring lebih mudah mengalami erosi dan berpotensi longsor. Sawit masih bisa menjaga tanah, tetapi kekuatannya tidak sebanding dengan pohon hutan yang memiliki akar lebih besar dan lebih dalam.
Dampak Penanaman di Lahan Berbeda
Tanah datar cenderung aman untuk kelapa sawit. Akar serabutnya dapat mengikat tanah permukaan dan membantu menjaga kelembapan. Pohon sawit tetap bermanfaat jika lahannya memiliki drainase yang baik dan tidak berada di zona rawan longsor. Selain itu, penanaman penutup tanah seperti rumput atau tanaman kecil bisa memperkuat struktur tanah di bawah kebun sawit.
Lahan miring memberi tantangan yang lebih berat. Tanah pada area ini membutuhkan pohon berakar dalam untuk menahannya. Pohon hutan memberikan perlindungan yang jauh lebih baik karena akar tunggangnya mampu mengunci tanah berlapis-lapis. Kombinasi antara pohon berakar dalam dan vegetasi lain juga membuat lereng lebih stabil.
Pengaruh Terhadap Keseimbangan Lingkungan
Perbedaan struktur akar menghasilkan dampak ekologis yang berbeda pula. Pohon hutan mengatur aliran air lebih stabil, sehingga ekosistem di sekitar lebih seimbang. Pohon ini mengurangi limpasan air, mencegah genangan, dan menjaga ketersediaan air tanah pada musim kemarau. Sawit tetap memberi manfaat, tetapi daya serapnya terbatas sehingga tidak menghasilkan stabilitas yang sama.
Lingkungan yang diisi berbagai jenis pohon akan bekerja lebih baik. Kombinasi tanaman berkayu besar dan tanaman berakar serabut memberi perlindungan tanah yang lebih lengkap. Penanaman satu jenis pohon saja, terutama yang berakar dangkal, membuat tanah lebih mudah kehilangan kekuatan.
Kesimpulan
Kelapa sawit tetap menyerap air dan membantu menjaga tanah, tetapi kemampuannya tidak setinggi pohon hutan yang berakar tunggang. Pohon hutan unggul karena akarnya menembus dalam dan mengikat tanah lebih kuat. Sawit cocok untuk lahan datar, sedangkan pohon berakar dalam lebih efektif melindungi lahan miring dari erosi dan longsor. Jika tujuannya menjaga stabilitas tanah, maka pohon hutan memberikan perlindungan yang jauh lebih baik.