Gurita terlihat sederhana dari luar, tetapi di balik bentuk tubuhnya yang lembut dan fleksibel, hewan ini menyimpan kemampuan yang tidak umum ditemukan pada hewan lain. Banyak orang hanya mengenal gurita dari bentuknya yang berkaki delapan, padahal fakta unik tentang kecerdasannya jarang masuk ke pelajaran sekolah. Dunia bawah laut memaksa gurita untuk bertahan dengan strategi berbeda, dan strategi inilah yang membuat mereka menjadi salah satu makhluk paling menarik untuk dipelajari.
Kemampuan gurita berasal dari perpaduan antara evolusi, kebutuhan bertahan hidup, dan lingkungan laut yang dinamis. Mereka memecahkan masalah dengan cara yang tidak terbayangkan oleh banyak spesies lain. Setiap perilaku gurita seperti puzzle yang memberi petunjuk bahwa mereka memiliki bentuk kecerdasan sendiri. Keunikan ini membuat gurita menjadi simbol kecerdasan hewan laut yang belum tereksplorasi sepenuhnya.
Pengetahuan tentang gurita sebenarnya dapat mengubah cara kita melihat hewan secara lebih luas. Banyak orang masih menganggap hewan hanya mengandalkan insting sederhana, padahal gurita menunjukkan bahwa insting dan kecerdasan bisa berjalan berdampingan. Pemahaman ini dapat membuka pandangan baru bahwa dunia hewan jauh lebih kompleks daripada yang kita duga.
1. Lengan Gurita Bekerja Seperti Otak Kecil yang Mengambil Keputusan Sendiri
Gurita memiliki sekitar dua pertiga sel sarafnya berada di lengan. Kondisi ini membuat lengan gurita dapat mengambil keputusan tanpa menunggu perintah dari otak pusat. Setiap lengan merasakan tekstur, rasa, dan arah secara mandiri, sehingga gurita bisa bereaksi cepat saat berenang atau melarikan diri. Struktur sistem saraf ini sangat jarang ditemukan pada hewan lain.
Desain tubuh gurita memungkinkan mereka bergerak dengan sangat fleksibel. Ketika gurita memasuki celah sempit, lengan-lengan itu menentukan arah bergerak dan menyesuaikan bentuknya. Kemampuan ini memudahkan mereka menjelajahi tempat yang mustahil dijangkau predator. Lengan gurita tidak hanya alat gerak, tetapi juga alat analisis lingkungan yang sangat sensitif.
Kekuatan koordinasi ini membuktikan bahwa kecerdasan tidak selalu bergantung pada otak besar. Gurita memakai “otak tersebar” untuk memaksimalkan kecepatan dan akurasi. Pemahaman ini memberi kita sudut pandang baru bahwa kecerdasan bisa muncul dalam bentuk struktur fisik yang berbeda.
2. Ingatan Gurita Memiliki Ketelitian Tinggi dan Berfungsi Jangka Panjang

Kemampuan gurita dalam mengingat tempat, bentuk, dan pola menjadi salah satu alasan mengapa mereka dianggap cerdas. Mereka dapat mengingat jalur yang sudah dilewati, lokasi tempat aman, hingga ciri predator tertentu. Ingatan ini sangat penting karena gurita tidak memiliki cangkang atau duri untuk melindungi diri. Bertahan hidup bergantung pada kemampuan mereka membaca pengalaman.
Kecerdasan memori gurita terbukti melalui berbagai percobaan ilmiah. Gurita mampu memecahkan puzzle, membuka tutup toples, hingga membedakan bentuk tertentu yang sebelumnya mereka pelajari. Ketika eksperimen diulang beberapa hari kemudian, gurita tetap melakukan langkah yang sama tanpa kebingungan. Pola ini menunjukkan memori jangka panjang yang konsisten.
Keunikan ingatan gurita membuat ilmuwan menilai bahwa hewan ini memiliki kemampuan belajar yang tinggi. Mereka tidak hanya mengulang tindakan secara otomatis, tetapi menyesuaikan tindakan berdasarkan pengalaman. Cara ini memperlihatkan bahwa gurita memiliki proses berpikir sederhana namun efektif.
3. Kamuflase Gurita Mampu Mengubah Warna dan Tekstur dalam Hitungan Detik
Gurita memiliki sel bernama chromatophores, papillae, dan iridophores yang memungkinkannya mengubah warna, kilau, dan tekstur kulit. Mereka memakai kemampuan ini untuk meniru pasir, karang, rumput laut, atau permukaan berbatu.
Kamuflase tidak hanya berguna untuk bersembunyi. Gurita juga menggunakan warna sebagai alat komunikasi. Warna gelap menunjukkan ancaman, warna pucat menunjukkan rasa takut, dan pola mencolok menunjukkan peringatan. Bahasa visual ini membantu gurita menyampaikan keadaan emosionalnya tanpa suara. Dunia laut menjadi lebih aman ketika gurita dapat mengirim sinyal yang jelas.
Kemampuan mengubah tekstur menjadi tonjolan atau permukaan kasar menjadikan kamuflase gurita salah satu yang paling sempurna di alam. Tekstur ini membuat mereka tampak seperti bagian dari lingkungan. Adaptasi ini membuktikan bahwa kecerdasan dapat muncul dalam bentuk kontrol tubuh yang sangat detail.
4. Kreativitas Gurita Terlihat dari Kemampuannya Menggunakan Alat
Penggunaan alat pada hewan laut termasuk fenomena langka, tetapi gurita melakukannya secara alami. Mereka mengumpulkan tempurung kelapa, batu kecil, hingga potongan karang untuk dijadikan perlindungan. Gurita bahkan menyusun benda-benda tersebut sebagai pintu masuk rumah kecil mereka.
Kreativitas ini muncul dari kebutuhan untuk bertahan hidup di lingkungan terbuka. Gurita tidak memiliki pelindung, sehingga mereka menciptakan perlindungan sendiri dari benda sekitar. Tindakan ini menunjukkan kemampuan memahami fungsi benda, bukan hanya memindahkannya secara acak. Hanya beberapa spesies hewan darat seperti simpanse dan burung gagak yang memiliki kemampuan serupa.
Perilaku ini memperlihatkan bahwa gurita dapat berpikir secara strategis. Mereka memilih benda berdasarkan ukuran, bentuk, dan kegunaan. Proses ini menunjukkan kecerdasan tingkat tinggi dan kreativitas yang jarang dibahas dalam pembelajaran umum.
5. Strategi Pelarian Gurita Sangat Terencana dan Tidak Sekadar Insting

Gurita mampu melarikan diri dari predator dengan strategi yang terlihat terencana. Mereka memperhatikan arah arus, memeriksa celah kecil, dan memastikan jalan keluar aman. Tubuh mereka yang fleksibel memberi keuntungan besar dalam menghadapi ancaman.
Banyak dokumentasi memperlihatkan gurita membuka tutup toples, melarikan diri dari akuarium, hingga mengingat rute rumit untuk keluar. Mereka tidak melakukannya secara acak; gurita menganalisis situasi sebelum mengambil tindakan. Cara ini menunjukkan kemampuan memahami sebab-akibat.
Kemampuan pelarian gurita menjadi bukti bahwa mereka memiliki strategi bertahan hidup yang kompleks. Mereka menggabungkan memori, pengamatan, dan koordinasi tubuh untuk membuat keputusan. Pola ini memperlihatkan kecerdasan yang jarang terlihat pada hewan laut lain.
6. Gurita Menyampaikan Emosi Melalui Warna dan Gerakan Tubuh
Gurita memiliki cara unik dalam menunjukkan emosi. Perubahan warna kulit muncul ketika mereka merasa takut, marah, atau penasaran. Warna tubuh menjadi indikator alami yang menunjukkan keadaan emosional mereka. Cara ini membuat gurita terlihat sangat ekspresif meskipun tidak mengeluarkan suara.
Gerakan lengan juga berperan sebagai bahasa tubuh. Gurita menggulung lengan ketika merasa waspada dan merentangkannya ketika merasa aman. Perilaku ini menunjukkan bahwa gurita memiliki tingkat sensitivitas tinggi terhadap lingkungan. Respons mereka bukan refleks semata, tetapi reaksi emosional yang terarah.
Kepekaan emosi gurita menjadi bukti bahwa dunia hewan memiliki bentuk perasaan yang kompleks. Banyak orang tidak menyadari kedalaman emosi hewan laut, padahal gurita memperlihatkannya dengan sangat jelas.
Kesimpulan
Gurita menjadi salah satu hewan paling unik karena kombinasi kecerdasan, memori kuat, kemampuan kamuflase, kreativitas menggunakan alat, strategi pelarian yang cerdas, serta kepekaan emosional yang tinggi. Mereka memperlihatkan bahwa kecerdasan tidak harus menyerupai manusia untuk layak dihargai. Pengetahuan tentang gurita membuka wawasan baru mengenai dunia bawah laut, sekaligus menjadi pengingat bahwa hewan memiliki cara berpikir dan merasa yang jauh lebih kompleks daripada yang kita kira.